Sunday, December 13, 2009

demi sesuap nasi

ah...

semalam sepulangnya aku dari ofis

aku kerumah seorang teman ofisku

ingin ambil baju kurung yang di jahit oleh tukang jahit yang tinggal dekat rumahnya

sedang aku menunggu nunggu baju ku

sempatlah aku berbual dengan orang gajinya

katanya dia dari lampung , jawa

di mana lampung?

taklah aku tahu

dari umurnya aku rasa dalam 30an

apa dah bersuami?

'iya bu, saya sudah ada suami, juga punya 3 anak anak kecil'

'oh? tak berat hati ke tinggalkan keluarga dan datang bekerja di sini?' aku tanya

'bukan ingin saya bu, tapi kalau di sana, susah hidupnya, saya kepingin keluarga saya hidupnya senang'

'suami kerja apa?'

'suaminya saya, cuma bertani bu, sekedar mencukupi upahnya'

'tak apa kah tinggalkan suami dan anak anak?'

'emangnya nggak pantas bu, tapi saya disini mencari rejki, teman teman yang pernah datang ke malaysia udah rame yang mampu beli tanah dan rumah sekembalinya ke kampung'

'sedih amat tinggalkan suami dan anak anak, tapi saya nggak ingin anak anak saya hidup susah sepertinya saya bu. dua tahun aja. nggak lama.kapan pulang tentu senang keluarga saya'

bahasa malaysia dan bahasa pekat indonesianya bercampur campur.

ah...

tak dapat aku bayangkan ya.

suami dan anak anak di tinggalkan

merantau jauh ke nagara orang demi mencari sesuap nasi sedikit rezeki

agar anak anak dapat hidup senang

bolehkah orang kita. orang malaysia buat sebegitu?

kerja bersepah gaji murah takkan mahu minta

bila indon dan bangla dapat marah pula pada gomen kata tak ada kerja

iya iya aku tahu

kos sara hidup di sini taklah sama dengan indonesia atau bangladesh

pekerja pekerja asing yang bekerja disini

bila pulang ke negara asal

jadinya orang kaya

walau di malaysia gajinya cuma rm600

salah siapa pula?

tak salah siapa siapa

inilah harga kemodenan dan kemajuan

bukankah itu yang di mahu?

bangladesh dan indonesia

masih rendah kos sara hidupnya

amat kasihan aku lihat orang gaji temanku itu

teringat pula kisah kisah orang gaji indonesia yang di dera

di pukul

di perkosa

di perhambakan

macamlah binatang majikan sebegini

mereka mereka ini

datang meredah badai menggadai nyawa

mencari sesuap rezeki

kenapa pula di aniaya?

patutlah orang indonesia kata orang malaysia jahat

walau tidak semua yang kata

dan walau tidak semua orang malaysia berhati binatang

tapi secara umumnya semua kenalah tempiasnya

apa rasanya jika diri sendiri pula

yang merantau ke negara orang mencari rezeki

tapi di layan layaknya seperti binatang?

tentu menderita

seakan terlupa

walau mereka pendatang asing

tapi mereka juga manusia sepertinya kita

dan aku juga tahu

tak semua datang cara halal

tak semua datang ingin mencari rezeki luhur

ada yang datang berniat jahat

merompak membunuh merogol

tapi kan bukan semua?

tapi fitrah manusia ya

menilai dari segolongan

bukan dari individu

walhal bukan semua dalam segolongan

yang jahat

yang baik

walau sama rumpun melayu

cara hidup dan perangai bermacam macam ada

orang melayu sendiri

ada jahat ada baik

yang baik macam malaikat ada

yang jahat kalah iblis pun ada

siapa jadi teman siapa

kan pilihan kita sendiri

aku tinggalkan rumah temanku

terkenang kenang apa rasa

orang gajinya

makan minum tidur

tentu teringat pada keluarga

apa perlu titisnya air mata

kerana jauh di tinggal beribu batu

ah...

alangkah beruntungnya aku

tak melalui hidup sebegitu

amin........

No comments:

Post a Comment